Inter Milan Masuki Era Barunya
naga empire

Inter Milan Masuki Era Barunya

Inter Milan Masuki Era Barunya. Masa baru di Inter Milan bersama Cristian Chivu diawali dengan hasil sempurna. Mengambil alih Simone Inzaghi di sofa pelatih, Chivu langsung bawa Il Nerazzurri tampak trengginas dikala menjamu Torino pada minggu perdana Serie A 2025/ 2026 di Giuseppe Meazza, Selasa( 26/ 8) dini hari Wib.

Inter Milan mengawali masa 2025/ 2026 dengan wajah yang fresh. Klub melaksanakan pembaharuan skuad dengan mendatangkan beberapa pemain muda yang diharapkan dapat berikan tenaga baru.

Tidak hanya diisi talenta belia, Inter pula menunjuk Cristian Chivu yang masih berumur 44 tahun selaku pelatih anyar. Kedatangan wujud muda di pinggir lapangan ini selaras dengan arah baru klub.

Dini ekspedisi mereka langsung menarik. Inter menggilas Torino 5- 0 di laga perdana Serie A, seakan menandai lahirnya masa baru di San Siro.

Pergantian Besar di Bursa Transfer

Masa panas 2025 jadi momen berarti untuk Inter dalam melaksanakan bongkar pasang skuad. Joaquin Correa dilepas ke Botafogo, sedangkan Marko Arnautovic berpisah usai kontraknya habis.

Selaku gantinya, Nerazzurri mendatangkan beberapa nama potensial. Petar Sucic( 21 tahun) dari Dinamo Zagreb serta Luis Henrique( 23 tahun) dari Marseille jadi 2 amunisi fresh di lini tengah serta sayap.

Perekrutan besar yang lain merupakan Ange- Yoan Bonny. Striker Prancis berumur 21 tahun itu dihadirkan dari Parma dengan bayaran€23 juta ataupun dekat Rp417 miliyar plus bonus.

Andy Diouf Tambah Kedalaman Lini Tengah

Inter pula menguatkan lini tengah dengan mendatangkan Andy Diouf dari Lens. Gelandang muda Prancis berumur 22 tahun ini dikontrak 5 tahun.

Transfernya menelan bayaran€20 juta plus bonus€5 juta ataupun dekat Rp363 miliyar. Angka besar ini menampilkan intensitas Inter membangun masa depan.

Diouf ditatap selaku pemain yang dapat berikan fleksibilitas. Dengan raga kokoh serta mobilitas besar, dia dapat jadi keseimbangan untuk game melanda Chivu.

Inter Milan Masuki Era Barunya
naga empire

Sucic Langsung Unjuk Kebolehan

Pertandingan perdana Serie A melawan Torino jadi panggung untuk Petar Sucic. Gelandang Kroasia berumur 21 tahun itu tampak yakin diri walaupun baru merasakan suasana Italia.

Absennya Hakan Calhanoglu pernah dikhawatirkan mengusik alur game Inter. Tetapi, Sucic malah menjawabnya dengan tampak matang serta penuh ketenangan.

Dia apalagi mencatat momen istimewa kala mengirim umpan terobosan matang ke Marcus Thuram. Dari skema itu, lahirlah berhasil kedua Inter yang membuat publik San Siro bersorak.

Optimisme di Tangan Chivu

Cristian Chivu saat ini memiliki fondasi kokoh buat membangun Inter. Dia bekerja dengan modul pemain muda yang penuh semangat serta tekad.

Kemenangan telak di laga pembuka jadi sinyal kalau proyek re- genarisi ini berjalan ke arah yang pas. Para pendukung juga mulai yakin diri menyongsong masa baru.

Dengan campuran pelatih muda serta skuad fresh, Inter Milan membuka babak baru yang menjanjikan. San Siro nampak siap melihat lahirnya generasi baru Nerazzurri.

Dominasi Total Inter

Tidak hanya skor mencolok, Inter pula memahami jalannya laga dengan kemampuan bola menggapai 61 persen. Dari total 20 percobaan yang dilepaskan, 9 di antara lain pas sasaran. Pola 3 bek yang jadi peninggalan Simone Inzaghi juga senantiasa berjalan lembut di dasar arahan Chivu.

Bagi catatan Opta, kemenangan besar ini menorehkan sejarah baru. Inter tercatat mencapai kemenangan terbanyak di laga pembuka Serie A semenjak 27 Agustus 1961 kala mereka menggilas Atalanta 6- 0. Itu pula jadi kali ketiga dalam sejarah klub mereka menang dengan margin 5 berhasil di minggu perdana.

Respons Cristian Chivu

Cristian Chivu sendiri mengaku puas dengan performa anak asuhnya. Menurutnya, kemenangan besar ini tidak cuma soal mutu teknis, namun pula kepribadian regu.

” Kami bekerja keras serta para pemain membagikan respons yang luar biasa, mereka berupaya melupakan masa kemudian serta ini menampilkan kedewasaan,” ucap Chivu kepada Sky Sport Italia.

” Semenjak hari awal latihan, para pemain sudah menguasai apa yang butuh mereka jalani, fokus, serta seperti itu kenapa mereka terletak dalam keadaan yang sangat baik hari ini.”

” Perihal ini tidak dapat dikira remeh sehabis masa panas yang rumit tanpa banyak waktu buat persiapan.”

” Ini bukan cuma tentang kaki, namun pula mentalitas. Mentalitas berikan Kamu sedikit bonus serta kami bekerja keras buat aspek itu,” tambahnya.

Untuk Chivu, kembali ke Giuseppe Meazza bukan semata- mata nostalgia selaku mantan bek Inter pada periode 2007- 2014, melainkan suatu tanggung jawab baru.

” Kembali ke stadion ini selaku pelatih klub tempat aku menolong menorehkan sejarah berarti, itu istimewa. Tetapi, aku fokus pada masa saat ini, sebab ini merupakan tanggung jawab besar,” pungkasnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *